KULIAH BERSAMA FMIPA UNESA : PRO DAN KONTRA ACTIVE LEARNING DI KELAS

Sesuai dengan program kerja di FMIPA Unesa diselenggarakan kegiatan workship bertemakan Pembelajaran Aktif (Active Learning) selama dua hari yaitu pada tanggal 5 dan 6 April 2016. Kegiatan yang bertujuan untuk menambah wawasan dosen dan mahasiswa ini tidak hanya membahas tentang karakteristik pembelajaran aktif saja, namun juga mendiskusikan pro dan kontra tentang pembelajaran aktif di kelas. Kegiatan ini dihadiri oleh dosen dan mahasiswa dari berbagai jurusan dan angkatan selingkung FMIPA Unesa.

Semangat mahasiswa tampak saat berdiskusi tentang pro  dan kontra pembelajaran aktif yang terjadi di lapangan bersama dua pembicara yang berasal dari Boston tersebut. Keuntungan yang diperoleh melalui pembelajaran aktif dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas, misalnya pemahaman siswa dan ketertarikan siswa terhadap pembelajaran.

“Data penelitian tentang pembelajaran di kelas menggunakan pembelajaran aktif  menunjukkan bahwa kegagalan siswa di kelas yang menggunakan pembelajaran aktif lebih kecil dibanding dengan kelas dengan pembelajaran ceramah,” ujar Allen C. Price, Ph.D, salah satu pembicara, saat membawakan presentasinya dalam workshop tersebut.

kuliah Tamu 2

Selain itu dalam kegiatan diskusi ini, mahasiswa diajak untuk mencari solusi terhadap permasalahan yang ada. Berbagai pendapat diutarakan oleh mahasiswa, diantaranya pertanyaan tentang kendala alokasi waktu pembelajaran yang terbatas sementara materi pembelajaran cukup banyak.

“Seandainya saya menggunakan pembelajaran aktif di kelas yang membutuhkan waktu yang lebih banyak sehingga tidak seluruh materi dapat diajarkan, apa pendapat professor lain tentang hal ini? Bisa jadi professor lain tidak setuju dengan pengajaran seperti ini dan meminta saya untuk kembali ke pengajaran biasanya sehingga semua materi dapat diajarkan,” ungkap Dr. Price. “Perencanaan yang matang merupakan kunci keberhasilan dari pembelajaran aktif ini.”

Berbagai macam contoh pembelajaran diungkapkan oleh Ana R. Otero, Ph.D. tentang pembelajaran yang telah diterapkan di kelasnya. Salah satunya adalah menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan materi pembelahan sel menggunakan model kooperatif Think-Pair-Share. Dalam kelasnya mahasiswa mengetahui apa saja yang mereka mengerti dan apa saja yang tidak mereka pahami. Selain itu, mahasiswa berusaha untuk menjelaskan ke temannya sehingga dapat meningkatkan pemahamannya.

kuliah tamu 3

Contoh lainnya adalah diskusi mengenai Fasilitas Biosafety Level 4 di Boston. Mahasiswa diminta untuk mencari informasi dari lingkungan sekitarnya sebagai tugas rumah. Selanjutnya, mahasiswa berdiskusi di kelas tentang pro dan kontra terkait isu tersebut.

“Dalam kegiatan ini mahasiswa sudah mempersiapkan bahan untuk berdiskusi terkait topik yang akan dibahas,” ujar Dr. Otero.

Pendapat serupa tentang keberhasilan dalam menerapkan pembelajaran aktif diungkapkan pula oleh Dr. Otero yaitu perencanaan dan persiapan yang matang oleh guru sebelum pembelajaran.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *