KULIAH UMUM KELAS UNGGULAN FMIPA UNESA UPAYA MENGATASI PERUBAHAN IKLIM DI LINGKUNGAN KAMPUS

Lingkungan terus menerus mengalami perubahan. Inilah yang terjadi di sekitar kita dan tidak dapat dielakkan lagi. Polusi di lingkungan sekitar, periode musim hujan dan musim kemarau yang berubah disbandingkan dengan di masa lalu, dan berbagai macam bencana alam yang terjadi belakangan ini, menunjukkan bahwa semua orang, termasuk mahasiswa FMIPA Unesa, harus mulai memperhatikan masalah yang terjadi di bumi. Salah satu upaya yang dilakukan selama ini adalah program Ecocampus yang telah dijalankan di FMIPA Unesa.

Sejalan dengan ini, Kelas Unggulan FMIPA Unesa melaksanakan kuliah umum bekerja sama dengan Equiphub dengan judul Climate Change. Dalam kuliah umum ini mahasiswa dipandu oleh  Hollie McLean yang ahli dalam bidang Lingkungan.

Kegiatan berdurasi dua jam ini membahas tentang dampak perubahan iklim yang mereka rasakan. Mahasiswa yang berasal dari lima  jurusan yang berbeda membentuk kelompok heterogen kemudian menyampaikan pendapat berdasarkan pengetahuan dan pengalaman mereka dalam kelompok kecil. Penggunaan plastik untuk kemasan makanan dan minuman menjadi perhatian penting dalam diskusi tersebut. Ketika mahasiswa membeli makanan atau minuman di foodcourt Unesa, sering kali mereka jumpai kemasan plastik yang nantinya akan menjadi sampah yang sulit diuraikan. Mereka mengakui kemudahan yang diperoleh ketika menggunakan wadah berbahan plastik tersebut. Harga kemasan platik pun relatif murah. Namun, mahasiswa juga menyadari penggunaan wadah berbahan plastik tersebut nantinya akan merusak lingkungan sekitar.

Berawal dari permasalahan tersebut, Hollie mengarahkan mahasiswa untuk mendiskusikan upaya-upaya apa yang telah dan akan dilakukan oleh mahasiswa untuk menjaga lingkungan. Joe Ahmad Hanafi yang berasal dari Jurusan Fisika menyampaikan bahwa dia menggunakan botol air minum yang dapat digunakan berkali-kali  untuk membeli minuman di foodcourt. Hal serupa juga disampaikan oleh Putri Apriliyani, dari Jurusan IPA, yang menyatakan kalau dia menggunakan wadah makanan yang dapat digunakan berulang kali.

Sementara itu, Siska Vernanda, mahasiswa Jurusan IPA, menambahkan bahwa selain menggunakan wadah yang dapat digunakan berulang kali, dapat juga membuat wadah plastik yang bisa didaur ulang lebih cepat dan mudah. Misalnya, plastik yang dibuat dari singkong.

Kegiatan berdiskusi ditutup oleh Hollie dengan menyampaikan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengolah sampah dil ingkungan, diantaranya memisahkan antara sampah organik dan sampah anorganik dan melakukan proses 3 R (Reduce, reuse, dan recyle).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *