Biobakterisida merupakan salah satu alternatif pestisida kimiawi yang diharapkan lebih ramah lingkungan. Biobakterisida dapat dibuat dari berbagai kitosan dengan bahan baku yang berbeda, salah satunya adalah cangkang kerang darah (Anadara granosa).
Tim Program Kreativitas Mahasiswa-Penelitian Eksakta (PKM-PE) dari Jurusan Biologi Universitas Negeri Surabaya mencoba meneliti pengaruh pemberian kitosan cangkang kerang darah (A. granosa) terhadap pertumbuhan bakteri Ralstonia solanacearum yang menyebabkan penyakit layu bakteri pada tanaman cabai merah (Capsicum annum L.). Penyakit layu bakteri merupakan penyakit yang menyerang daun tanaman bergenus Solanaceae diantaranya tanaman tomat, terong dan cabai sehingga menyebabkan kerugian pada sektor pertanian dan perkebunan di Indonesia. Tim PKM-PE ini diketuai oleh Nadila Nur Rahma Windari (Biologi 2016), yang beranggotakan Siti Isnaini Fauziah (Biologi 2016) dan Anisya Eka Juniar (Biologi 2017). Penelitian mahasiswa yang dibimbing oleh Dr. Tarzan Purnomo, M.Si. ini menemukan bahwa kitosan cangkang kerang darah mampu menyebabkan tekanan osmotik di dalam sel tidak seimbang sehingga menghalangi pertumbuhan mikroba. Dengan kemampuannya tersebut kitosan dapat dijadikan sebagai biobakterisida.
“Sekarang ini, dari tahun ke tahun Indonesia mengalami penurunan produktivitas cabai, sedangkan kebutuhan cabai selalu naik tiap tahunnya. Hal ini dikarenakan adanya penyakit pada cabai yang sulit dkendalikan yaitu penyakit layu bakteri. Harapan kami, masyarakat bisa memanfaatkan biobakterisida berbahan kitosan cangkang kerang darah yang sudah diencerkan untuk membasmi penyakit layu bakteri pada tanaman cabai”, papar Nadila, ketua tim.