
Views: 0
Surabaya – Setiap tanggal 1 Mei, dunia memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan dan kontribusi para pekerja. Tahun 2025 ini, Hari Buruh kembali menjadi momen reflektif untuk menyoroti isu-isu ketenagakerjaan serta memperkuat solidaritas di tengah dinamika dunia kerja yang terus berkembang.
Sejarah dan Makna Hari Buruh
Hari Buruh bermula dari perjuangan para pekerja di Amerika Serikat pada 1 Mei 1886 yang menuntut pengurangan jam kerja menjadi delapan jam sehari. Gerakan ini kemudian menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia, sebagai simbol perlawanan terhadap eksploitasi tenaga kerja dan ketidakadilan sosial.
Di Indonesia, Hari Buruh sempat dilarang pada masa Orde Baru. Namun, sejak 1 Mei 2013, pemerintah menetapkan tanggal tersebut sebagai hari libur nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2013, mengembalikan makna perjuangan buruh ke dalam kesadaran publik.
Refleksi di Lingkungan FMIPA Unesa
Di lingkungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Hari Buruh menjadi momen untuk merenungkan peran dan kontribusi tenaga kerja dalam dunia pendidikan dan penelitian.
Hari Buruh 2025 menjadi pengingat bahwa perjuangan untuk keadilan dan kesejahteraan pekerja masih terus berlangsung. Di tengah tantangan globalisasi dan perubahan dunia kerja, solidaritas dan kesadaran kolektif menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan kerja yang adil dan manusiawi.