PPP adalah salah satu program yang harus di tempuh oleh seluruh mahasiswa yang memilih program pendidikan. Terdapat banyak pilihan tempat untuk melaksanakan program PPP seperti di daerah Surabaya dan sekitarnya dan di luar Negeri. Untuk program PPP yang berada di luar Negeri terdapat dua pilihan yaitu Malaysia dan Singapura. Untuk program PPP yang dilaksanakan di Singapura seluruh akomodasi di tanggung oleh pihak KBRI dan UNESA, seperti tempat tinggal, akomodasi (dapat berupa uang transpor atau menggunakan bus sekolah), uang makan, dan tiket pulang pergi. Sekolah yang digunakan sebagai tempat mengajar adalah Sekolah Indonesia (Singapura) Ltd. (SIS) yang terletak di 20 A Siglab Road Singapura. SIS merupakan sekolah yang diawasi langsung oleh Atase pendidikan pemerintah Indonesia di singapura, Sekolah Indonesia (Singapura) Ltd. disediakan untuk seluruh anak warga Negara Indonesia yang tinggal di Singapura. Sekolah ini didirikan dengan harapan dapat membangun dan mengembangkan rasa nasionalisme memperkokoh rasa persatuan dan kepribadian Bangsa Indonesia, selain itu tujuan dari sekolah ini adalah untuk memperkenalkan budaya Bangsa Indonesia kepada masyarakat Singapura maupun masyarakat Internasional yang berada di Singapura.
Gambar 1. Peserta Anggota Program PPP dari UNESA
Sekolah ini memiliki sarana dan prasarana sama dengan sekolah lainnya yang ada di Indonesia. Sekolah inipun menggunakan 2 kurikulum yang ada di Indonesia yaitu KTSP dan kurikulum 2013, terdapat beberapa jenjang yang telah menggunakan kurikulum 2013 dalam proses pembelajarannya yaitu SD kelas 4, SMP kelas 1 dan SMA kelas 10 sedangkan untuk jenjang lainnya masih menggunakan kurikulum berbasis KTSP. Jumlah siswa Sekolah Indonesia (Singapura) Ltd. kurang lebih 150 siswa yang terbagi dari jenjang taman kanak-kanak, Sekolah dasar, Sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Sekolah pimpinan Bapak Drs. Agus Triyanto, M.M.Pd memiliki tenaga pendidik (guru) kurang lebih 15 guru yang bertugas untuk mengajar siswa dari jenjang taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas dan 2 tenaga administrasi. Karena Sekolah ini merupakan satu-satunya sekolah yang disediakan oleh pemerintah Indonesia maka seluruh siswa di sekolah ini memiliki latar belakang yang sangat beragam, hal ini menimbulkan sistem pembelajaran di sekolah ini sangat berbeda dengan sistem pembelajaran yang ada di Indonesia. Dengan jumlah siswa yang cukup banyak dan latar belakang yang berbeda-beda sedangkan jumlah guru yang sangat sedikit maka seluruh peserta PPP di sekolah tersebut dituntut untuk menjadi guru yang baik dan mampu mengerjakan administrasi sekolah.