Tahun ini adalah tahun kedua UNESA mengikuti Program Sea Teacher. Program ini adalah program yang diselenggarakan oleh SEAMEO. Program Sea Teacher atau “Pertukaran Guru Siswa Pra Layanan di Asia Tenggara” adalah proyek yang bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi guru siswa pra-jabatan dari universitas di Asia Tenggara untuk memiliki pengalaman mengajar (praktikum) di sekolah-sekolah di negara lain di Tenggara. Pada Batch 7 ini atau untuk Unesa ini adalah batch 2, Unesa mendapatkan kuota sebanyak 10 orang, salah satunya adalah mahasiswa pendidikan sains yang berkesempatan melakukan praktikum mengajar di University of Santo Tomas, Manila, Filipina.
University of Santo Tomas sendiri memiliki Junior High School (SMP) dan Senior High School (SHS). Tempat untuk praktikum mengajar kali ini adalah di UST Junior High School. UST JHS ini didirikan pada 6 Juni 1928. Sekolah ini adalah salah satu departemen sekolah menengah di Universitas Santo Tomas (UST ), berlokasi di Sampaloc, Manila, Filipina. Sekolah ini memiliki 4 tahun sekolah menengah, mulai dari Kelas 7 hingga 10. UST JHS dikelola oleh Assoc. Prof. Marishirl P. Tropicales, Ph.D sebagai kepala sekolah.
Setiap di pagi hari seluruh siswa, guru dan staff UST Junior high school melakukan kegiatan ruitn yaitu do’a pagi. Karena sekolah ini berbasis kristen maka kegiatan do’a pagi juga dilakukan dengan cara kristen. Namun, khusus untuk hari rabu selain do’a pagi mereka juga menyanyikan lagu kebangsaan Filipina, mars UST Junior High School, dan ikrar janji Thomasian. Selain itu setiap hari senin mereka juga melakukan upacara bendera. Selan itu mereka juga mempunyai kegiatan yang dinamakan high school week. Kegiatan tersebut adalah kegiatan wajib yang harus diikuti seluruh murid UST JHS. Kegiatan tersebut dilakukan selama satu kali dalam setahun. UST JHS menggunakan sistem periode dalam sistem pendidikannya. Jadi selama satu tahun mereka mempunyai empat periode. Satu periode terdiri dari 3 bulan. High school week adalah kegiatan dimana siswa bebas kelas dan menggunakan pakaian casual yang sudah ditentukan dan mereka akan mengikuti kegiatan seperti permainan, kelas musik, dan berbagai macam kegiatan yang menarik. Kegiatan high school week ditutup dengan konser pada malam hari sekaligus pemilihan duta Thomasian.
UST Junior high School menawarkan beberapa mata pelajaran yang yang diamanatkan oleh Departemen Pendidikan tentang Kurikulum Pendidikan Dasar. Mata pelajaran tersebut adalah bahasa inggris, matematika, IPA, sejarah, bahasa Filipina, Pendidikan agama Kristen, teknologi, dan musk. Hal yang menarik dari sekolah ini adalah setiap jenjang kelas mendapatkan spesialisasi cabang mata pelajaran IPA yang berbeda-beda. Kelas 7 pelajaran IPA yang didapatkan hanya sains kebumian, kelas 8 hanya biologi, kelas 9 adalah kimia, dan kelas 10 adalah fisika. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih fokus dan mendalami mata pelajaran tersebut.
UST Junior High school juga mempunyai banyak fasilitas yang mendukung kegiatan siwanya baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Fasilitas tersebut adalah sebagai berikut: perpustakaan, ruang kelas, ruang musik, kantin, auditorium, ruang berdo’a, ruang komputer, laboratorium fisika, laboratorium kimia, laboratorium biologi, laboratorium sains kebumian, ruang guru, ruang OSIS, ruang PE, dan rung audio dan visual. Sekolah juga memberi para siswa bimbingan dan konseling dan konsultasi spiritual. Selain itu sekolah tentunya memberikan pelayanan untuk konsultasi akademik kepada siswa dan orang tua pada tanggal dan jam yang ditentukan di Konferensi. Fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh sekolah bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi siswa ketika belajar selain itu juga mendukung bakat siswa dalam kegiatan non akademik.
Kegiatan ko-kulikuler di UST JHS ini sangat banyak. Semua siswa diminta untuk bergabung dengan satu klub sesuai minat dan pilihan mereka. Kegaiatn ini wajib diikuti untuk menentukan nilai kelulusan siswa. Nilai total kelulusan siswa diambil dari 70% pada bidang akademis sedangkan 30% pada ko-kurikuler. Bagi mereka yang tidak berlomba-lomba mendapatkan penghargaan, mereka akan mendapat surat peringatan dari klub tempat mereka berada. Ada 31 ko-kulikuler yang dapat diikuti oleh siswa diantaranya adalah student council, speech club, association of students for academik competition, math club, natural science club, young scientists’ club, english forum, samahang kulturang filipino, social studies circle, young community stewards, liturgical ministry, dominican network, student catholic action, ust cat golden corps of cadets, ust cat cadet officers, honorary corps of sponsors and escorts, arts and crafts club (formerly tasc), culinary arts club, music society, glee club, music ensemble, golden scouts, cultural dance troupe, athletics club, digital arts club, information and communications technology club, drama guild, the aquinian (official student publication), Readers’ Club, Dialektikos (Varsity Debate Team), Peer Facilitators Club, and Young Entrepreneurs Club.
Program Sea Teacher ini untuk UST dimulai sejak tanggal 15 Januari sampai dengan 12 Februari 2019. Setelah melewati seleksi dari jurusan dan universitas penerima, akhirnya university of Santo Tomas telah memilih Millah Khoirul Mu’azzah dari pendidkan Sains sebagai perwakilan dari UNESA untuk mengikuti program Sea Teacher ini di UST Manila, Filipina selama satu bulan penuh. Sebelum keberangkatan ke Filipina, kami mendapatkan orientasi singkat tentang apa yang harus kita persipakan oleh Kantor Urusan Internasional (KUI ) Unesa.
Sea Teacher di UST dibagi menjadi empat minggu. Minggu pertama saya diajak oleh koordinator mengelilingi Manila. Tempat –tempat yang saya kunjungi adalah Intramuros, Rizal park, dan museum nasional Manila. Tempat-tempat tersebut adalah tempat bersejaran dan terkenal di Manila dan juga berhubungan dengan UST, karena Jose Rizal adalah salah satu pahlawan Filipina yang juga pernah bersekolah di University of Santo Tomas. Pada kesempatan kali ini koordinator saya juga menjelaskan tentang sejarah tempat-tempat yang saya kunjungi, jadi saya juga dapat belajar sejarah dari Filipina walaupun singkat dari program ini. Pada minggu pertama ini juga saya mendapatkan kesempatan untuk beljaar bahasa Filipina (Tagalog). Saya mendapatkan kesempatan belajar bahas Filipina selama satu hari bersama Prof. Cassanova. Beliau adalah salah satu Professor Filipina yang terbaik di University of Santo Tomas. Dari kelas tersebut saya mendapatkan kesimpulan bahwa bahasa Filipina ternyata memiliki kesamaan dengan bahasa Indonesia.
Minggu kedua adalah minggu dimana saya mulai melakaukan observasi di kelas. Pada hari pertama di minggu kedua , saya bertemu dengan guru pamong saya. Namanya adalah Evelyn Tiangsing. Beliau adalah guru mata pelajaran sains kebumian untuk kelas 7. Obsrvasi kelas saya lakukan bersama beliau di empat kelas, yaitu St. Agatah,. St. Augustine, St. Aurea, dan St. Anne. Berdasarkan hasil obervasi kelas yang saya lakukan selama 3 hari, siswa–siswa di sekolah UST Junior High School merupakan siswa yang sangat aktif dalam pelajaran. Mereka akan berebut mengangkat tangannya untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh gurunya. Mereka juga sangat menghormati gurunya dan orang-orang yang lebih tua termasuk saya. Walaupun saya hanya student teacher tetapi mereka akan menyapa saya dan menundukkan kepalanya sebagai tanda hormat. Guru juga hanya menggunakan power point sebagai media pembelajaran dan tidak terlalu menggunakan tulisan dalam power pointnya. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat membuat pengertian sendiri dari penjelasan gurunya. Guru juga akan memberikan kuis di akhir pelajaran dan juga tugas sebagai cara agar siswa lebih memahami tentang materi yang diajarkan. Hal yang terpenting yang saya dapatkan dari observasi adalah guru pamong saya selalu menenkankan tentang menerapkan materi yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya setelah melakukan obsrvasi kegiatan yang dilakukan adalah menjadi asisten guru pamong. Jadi selama tiga hari saya menjadi asisten guru pamong ketika dalam pembelajaran. Saya membantu guru pamong saya dalam memimpin diskusi, menghandel kelas untuk sementara dan juga memonitor kegiatan siswa.
Pada minggu ketiga adalah waktunya untuk melakukan praktik mengajar penuh tanpa bantuan dari guru pamong. Saya mengajar mata pelajaran sains kebumian dengan topik lempeng tektonik. Durasi pembelajaran untuk setiap mata pelajaran adalah satu jam 15 menit, jadi saya harus bijak dalam melakukan manajemen waktu agar semua materi yang sudah dipersipakan dapat tersampaikan semuanya. Saya mengajar empat kelas setipa hari. Ketika saya mengajar saya menggunakan media power point dan alat peraga yang saya buat bersama dengan para murid. Selama praktik mengajar saya tidak begitu menemui kesusahan, siswa sangat aktif dalam pembelajaran sehingga membuat saya sangat semangat untuk mengajar. Kegiatan pembelajaran yang saya lakukan juga tidak melulu monoton, walaupun selama saya praktik mengajar saya tidak menagajk siswa melakuakn eksperiemn di laboratotium tapi saya mengajatk mereka membuat model untuk topik sea floor spreading. Saya mencoba menjelaskan topik tersebut namun sambil bermain dengan model yang telah mereka buat sendiri, sehingga mereka lebih memahaminya. Saya juga membuat kuis disetiap pertemuan untuk mencari tahu seberapa oemahaman mereka tentang materi yang sudah saya ajarkan. Di akhir pertemuan saya selalu memberikan tugas untuk materi selanjutnya dan tentunya mengambil nilai kehidupan dari materi yang telah dipelajari.
Pada program Sea Teacher ini kami juga dievaluai atau diberikan penilaian selama mengajar. Untuk UST sendiri penilaian dilakukan pada minggu keempat dan penilaiannya disebut dengan grand teaching demonstration. Pada grand teaching demonstration saya akan mengajar seperti biasa namun saya akan dinilai oleh guru pmong saya dan juga perwakilan dari fakultas pendidikan UST. Penilaian ini akan menentukan nilai untuk mata kuliah PPP yang saya ambil.
Dari program Sea Teacher ini, saya mendapatkan sangat banyak pengalaman seperti meningkatkan kemampuan mengajar, kemampuan komunikasi dalam bahasa inggris, dan tentunya meningkatkan kepercayaan diri ketika berhadapan dengan siswa di depan kelas. Saya berharap ini bukanlah akhir kerja sama Unesa dengan UST dalam pogram Sea Teacher ini, semoga untuk batch selanjutnya Unesa masih mendapatkan kuota untuk melakukan internship di University of Santo Tomas, Manila, Filipina.