Salah satu mahasiswa FMIPA Unesa yang terpilih untuk bergabung dengan program Students Exchange (SE) di Khon Kaen University, Thailand. Dia adalah Nurul Auliya (S1 Pendidikan Kimia). Program SE ini berlangsung selama 2 minggu dari 20 Agustus 2018 sampai 6 September 2018. Program students exchange ini dirancang untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengetahui baik dari segi sara prasarana, fasilitas maupun system pembelajaran di luar negeri khusunya di Khon Kaen University, Thailand.
Program ini ditujukan kepada mahasiswa kelas unggulan di Fakultas MIPA agar dapat mengimplementasikan kemampuan dalam berkomunikasi ilmiah dalam Bahasa Inggris. Program students exchange ini, FMIPA bekerjasama dengan FIP untuk mendelegasikan mahasiswa untuk belajar di Khon Kaen University selama kurang lebih dua minggu. Mahasiswa yang mengikuti kegiatan students exchange sebanyak 21 orang yaitu berasal dari FIP dan FMIPA.
Mahasiswa dibagi menjadi 2 kelompok kecil yaitu kelompok 1 dengan tugas belajar di Fakultas Pendidikan (Faculty of Education Khon Kaen University) dan kelompok 1 dengan tugas belajar di Fakultas Ilmu Administrasi (Collage of Local Administrasion Khon Kaen University). Fakultas Pendidikan Khon Kaen University sendiri dipimpin oleh Asst. Prof. Maitree Inprasitha, Ph.D sebagai dekan dan Nuchwana Luanganggoon, Ed. D sebagai asisten dekan bidang hubungan luar negeri. Fakultas Pendidikan Khon Kaen University terdiri atas 10 jurusan pada tingkat sarjana, 9 jurusan tingkat magister dam 6 jurusan tingkat doktoral. 10 jurusan di tingkat sarjana antara lain jurusan pendidikan ipa, pendidikan matematika, pendidikan social, pendidikan seni, PE, pendidikan computer, pendidikan bahasa Inggris (TESOL) , pendidikan bahasa Jepang, pendidikan bahasa Thailand dan pendidikan bahasa China.
Pada kesempatan tersebut mahasiswa diberikan kesempatan unuk mengikuti kegiatan pembelajaran di beberapa jurusan antara lain jurusan pendidikan ipa, pendidikan seni, ,dan pendidikan bahasa inggris. Proses pembelajaran dilakukan menggunkan Bahasa Inggris untuk matakuliah dan jurusan tertentu. Misalkan untuk salah satu matakulih yang wajib di ampu yaitu matakuliah mengajar dalam bahasa Inggris dan untuk jurusan pendidikan bahasa inggris. Mata kuliah yang menggunakan pengantar bahasa Inggris diampu oleh dosen yang berasal dari Negara Negara dengan bahasa keseharian inggris seperti USA dan Australia. Proses kegiatan belajar mengajar menggunakan metode diskusi presentasi sama seperti kegiatan belajar mengajar di Indonesia khususnya di Unesa.
Selain mengikuti kegiatan belajar mengajar, mahasiswa juga diajak berkeliling untuk melihat landmark Khon Kaen University salah satunya yaitu Natural Historical Museum. Didalam museum ini banyak sekali replica kesenian dan makanan khas Thailand yang ditampilkan. Selain itu banyal sekali berbagai tumbuhan dan hewan yang diawetkan untuk koleksi salah satunya kupu kupu dan pohon. Sangat direkomendasikan untuk datang ke museum ini karena dengan biaya yang murah sekitar 10 ribu dapat menambah wawasan tentang Thailand. Selain itu, Khon Kaen University juga memiliki pusat penelitian anak autis atau Khon Kaen University Demonstration School Special Education Division. Lembaga tersebut berada dibawah naungan Fakutas Pendidikan yang melakukan research bagi anak autis. Banyak sekali fasilitas yang baik serta treatmen yang digunakan untuk menghadapi anak autis di sekolah ini. Seperti fasilitas Olahraga untuk melatihkan syaraf motorik anak.
Selain itu, terdapat juga sekolah yang dinaungi oleh Khon Kaen University yaitu Modindaeng Demonstration school dan Sukksarat Demonstration. Sekolah tersebut adalh sekolah berbabis internasional dari jenjang SD sampai SMA. Modindaeng Demonstation School adalah pusat dari sekolah demonstrasi yang dinaungi oleh Khon Kaen University sehingga bangunan serta ruang kelas yang dimiliki lebih banyak dari Sukksarat Demonstation School. Kami berkesempatan untuk melihat proses pembelajaran siswa kelas 1 sekolah dasar pada mata pelajaran matematika materi menghitung. Metode mengajar guru sangat baik untuk menarik minat siswa untuk bertanya dan menjawab soal. Guru menggunakan gambar gambar yang telah banyak dkenal siswa seperti minion dan spongebob sebagai jalan agar siswa memperhatikan penjelasan guru.
Selain itu, kami juga berkesempatan untuk melihat proses pembelajaran tingkat sekolah menengah pertama dengan mata pelajaran Bahasa Inggris. Guru mengajar materi dan siswa menanyakan materi yang kurang dipahami. Di akhir pembelajaran siswa diberikan kuis dan yang berhasil menjawab akan mendapatkan point berupa bintang. Bintang tersebut ditulis sendiri oleh siswa di buku masing-masing. Ini mengajarkan siswa untuk bersikap jujur walaupun tidak diawasi. Sama seperti di Indonesia, sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai siswa berdoa.
Kami juga berkesempatan untuk mengunjungi sekolah demonstarai di Sukkrat. Kami melihat proses pembelajaran siswa SD kelas 3 dalam belajar IPA. Praktikum diajarkan sejak dini pasa siswa untuk meningkatkan minat belajar. Mereka melakukan praktikum mengenai perubahan wujud zat. Setelah melakukan praktikum siswa diminta mengisi LKPD yang berkaitan dengan praktikum yang telah dilakukan.Siswa sangat antusias dan hal tersebut memicu siswa untuk berfikir kristis dan kreatif sejak dini.